SEJARAH CANDI MUARA TAKUS
Di Daerah riau banyak terdapat peninggalan Sejarah dan
Purbakala,salah satunya terdapat di Muara
Takus Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten kampar. Desa Muara Takus terkenal baik didalam
negeri maupun di luar negeri khususnya di Asia karena adanya Gugusan Candi
Muara Takus. Menurut pengembara china I-Tsing Candi Muara Takus tidak terlepas dari Sriwijaya dan
ia menyebutkan bahwa ibukota Sriwijaya berada disuatu tempat dimana pada tengah
hari tidak terlihat bayangan seseorang yang berdiri.
Candi Muara Takus ditemukan
pada tahun 1860 oleh Cornet De Groot, hasil penemuannya
dituangkan dalam sebuah tulisan yang berjudul "KOTO CANDI", tulisan
tersebut dimuat dalam "Tijdschrift
voor Indische Taal, Land en Volkenkunde".
kemudian setelah ditemukannya Candi Muara Takus dan
setelah literatur dari Cornet De Groot dipublikasikan banyak peneliti dari luar
negeri yang melakukan penelitian mengenai Muara Takus diantaranya ada G DU RUY
VAN BEST HOLLE, W.P. GRONEVELD, R.D.M VERBEEK dan E.TH. VAN DELDEN, J.W.
YZERMAN, DR. F.M. SCHNITGER, BOSCH, BENET KEMPERS dan lain lain dan sebagian
besar dari hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa sesunggugnya Sriwijaya
berada di Muara Takus dan bukan berada di Sumatera Selatan.
ASAL MULA NAMA MUARA TAKUS
Muara Takus
berasal dari nama sebuah anak sungai yang bermuara ke Batang Kampar Kanan.
Menurut Duta Besar Singapura yang pernah berkunjung k Muara Takus pada tahun
1977 menyatakan bahwa Muara takus terdiri dari dua kata yaitu "Muara"
dan "Takus", menurut pendapatnya "Muara" berarti tempat dimana sebuah sungai mengakhiri
alirannya ke laut atau sungai yang lebih besar, sedangkan "Takus" berasal dari Bahasa
China yang artinya : TA = besar,
KU = Tua, SE = Candi. Jadi arti
keseluruhannya adalah Candi Tua
yang besar yang terletak di Muara Sungai
Candi Muara Takus Candi adalah candi Budha yang
terletak di Kecamatan XIII Koto kampar Kabupaten kampar Provinsi Riau. Muara
Takus ini jaraknya lebih kurang 150kilometer dari kota
Pekanbaru.
Gugusan Candi Muara Takus terletak di garis Khatulistiwa 0"21 Lintang Utara dan 100"39 Bujur Timur. Gugusan Candi ini dikelilingi oleh tembok yang terbuat dari batu putih yang berukuran 74meter x 74 meter dan terletak di pinggir jalan Desa Muara takus dan Desa tanjung. Dalam kompleks ini terdapat bangunan Candi yaitu Candi Mahligai,Candi Palangka, Candi Bungsu, Candi Tua, Tanggul Kuno, dan beberapa bangunan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar